Minggu, 23 Desember 2012

foto grafi

Ni hasil jepretan Nikon D 5100 :
Nikon d 5100 F/5,6. ex 1/125. iso 220

Nikon D5100

Nikon D 5100

pilihan melahirkan Home birth

Bila kondisi ibu memungkinkan, siap secara fisik, mental, dan spiritual, home birth bisa saja dilakukan. Bidan, praktisi, trainer hypnobirthing dan penggiat gentle birth, Yesie Aprilia SSi.T, MKes mengakui ia kerap menerima permintaan pendampingan melahirkan di rumah. Home birth diminati karena memberikan rasa nyaman.

Kenyamanan adalah hal utama dalam kelancaran persalinan. Sistem tubuh akan bekerja lebih baik di saat kondisi nyaman. Itulah mengapa banyak orang yang dapat tidur lelap di rumah sendiri, tapi tidak nyaman saat berada di tempat lain. Pada kondisi itu, sistem otot dan hormonal di dalam tubuh tidak berjalan sebagaimana mestinya karena melakukan penolakan. Itu juga berlaku dalam persalinan.

Bila lingkungan nyaman, hormon-hormon yang membantu persalinan (hormon oksitosin/hormon cinta) akan keluar dengan maksimal. Michel Odent dalam bukunya "The Scientific of Love Hormone" menyatakan, hormon cinta sangat dipengaruhi oleh psikologi ibu, lingkungan, cahaya, dan sentuhan. Produksi hormon ini akan meningkat ketika ibu berada di lingkungan yang tak asing, hangat, dan nyaman.

Statistik juga menunjukkan melahirkan di rumah lebih aman daripada di rumah sakit karena home birth membiarkan persalinan berjalan sealami mungkin, bebas (sangat minim) intervensi medis yang mungkin memberikan efek samping.

Selama home birth, ibu bisa tetap bebas makan, minum, berjalan, mengubah posisi, membuat kebisingan (mengerang, berteriak), dan lain-lain. Melahirkan di rumah juga memperbesar usaha ibu untuk melakukan rooming in dan IMD. Kedua tindakan ini merupakan langkah awal keberhasilan menyusu ASI eksklusif. Biaya melahirkan juga relatif lebih murah ketimbang rumah sakit.

Seandainya ada masalah dan tidak mungkin melahirkan normal, ibu juga tidak perlu khawatir tentang kapan harus pergi ke rumah sakit karena sudah didampingi bidan profesional.

Agar home birth lancar, ibu perlu memperkaya wawasan, sekaligus menyiapkan fisik, mental, dan spiritual bahkan sejak masa kehamilan. Yang pasti, bersikaplah positif dan optimis. Yakinlah tubuh perempuan dirancang untuk dapat melahirkan secara normal.