Cara Mengatasi Iritasi pada Si Buah Hati
Iritasi pada kulit bayi sering terjadi, beberapa keadaan dapat menjadi pemicu terjadinya iritasi, seperti:
*
Pemakaian popok sintesis atau celana berlapis plastik yang lama tidak
diganti, sering menimbulkan iritasi langsung pada kulit akibat
tertimbunnya urin atau kotoran yang mengandung amonia. Tertutupnya
daerah popok meningkatkan suhu maupun kelembaban di daerah lipatan
bokong makin memudahkan penyerapan bahan-bahan kimia iritan tersebut.
Bila berlangsung berulang-ulang pelindung kulit akan rusak, sehingga
memudahkan berkembangbiaknya jamur, seperti Candida albicans.
*
Pada daerah-daerah lipatan terutama pada bayi gemuk seperti daerah
leher, lipat paha, lipat siku, bila terjadi penumpukan keringat yang
terlalu lama maka akan mengiritasi kulit bayi. Peradangan berulang yang
terjadi juga akan diperburuk dengan berkembangbiaknya jamur seperti
Candida albicans.
* Bayi dengan riwayat keluarga alergi akan lebih sering dijumpai
keluhan iritasi, seperti sisik halus di daerah kulit kepala akibat
pemakaian produk kosmetika sampo ber-pH tinggi atau hair-lotion yang
terlalu wangi. Dapat pula dijumpai hal serupa di daerah dada, punggung,
perut akibat pemakaian minyak penghangat seperti minyak telon atau kayu
putih yang digunakan terus-menerus di iklim panas.
* Kekeringan
kulit bayi akibat pemakaian berulang sabun mandi yang mengandung
antiseptik. Peradangan kronis akibat kontak bahan iritan lemah akan
mempengaruhi keseimbangan flora normal kulit, dengan akibat berkurangnya
daya pertahanan alamiah kulit.
* Bayi baru lahir yang
mengkonsumsi susu sapi formula dengan kadar pH tinggi terkadang dijumpai
kemerahan di daerah sekitar dubur.
Bagaimana mengobatinya ?
1.
Terpenting adalah pencegahannya, karena bila dicermati semua faktor
penyebab iritasi pada kulit bayi dapat dicegah. Umumnya kelainan kulit
baru timbul bila telah terjadi paparan yang berulang-ulang dalam jangka
waktu yang lama.
2. Hindari sementara pemakaian popok sekali
pakai atau celana berlapis plastik selama peradangan. Pakailah popok
kain tipis lembut yang bahannya menyerap keringat. Cuci daerah bokong
dan sekitarnya setiap bayi buang air kecil atau buang air besar dengan
sabun lembut untuk bayi, keringkan dengan handuk lembut ditepuk-tepuk
pelan dan jangan digosok kasar. Hindari bedak saat kulit meradang.
3.
Daerah lipatan yang meradang sering dikompres dengan waslap handuk yang
dibasahi air, hindari pemakaian bedak untuk sementara waktu. Daerah
lipatan sering dibuka dan diangin-anginkan. Bila berkeringat segera seka
perlahan dengan waslap handuk yang dibasahi air, jangan digosok lalu
dikeringkan dengan handuk. Pakailah baju longgar dari bahan katun yang
tipis dan mudah menyerap keringat.
4. Bila dijumpai kulit
bersisik dapat diberi krim pelembab khusus bayi setelah mandi. Jangan
mandi dengan air terlalu panas berlama-lama. Pakailah sabun dan sampo
khusus bayi. Untuk sementara waktu hindari penggunaan bedak atau
berbagai produk kosmetik untuk bayi.
5. Jangan oleskan obat salep, krim atau minyak apapun di daerah yang meradang tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
6.
Yang perlu diperhatikan dalah pencegahan. Iritasi pada kulit bayi lebih
sering disebabkan oleh bahan iritan yang lemah seperti keringat, urin,
feses, produk perawatan kulit yang salah penggunaannya, deterjen, atau
cairan anriseptik dan mungkin kitapun punya andil untuk memaparkannya.
Kadang-kadang timbulnya iritasi ditunjang oleh kondisi yang cocok untuk
timbulnya peradangan seperti faktor kelembaban, panas, tertutup ataupun
gesekan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar